UJIAN NASIONAL 'SERENTAK' DI KOMPLEK PIP-NEGARA
Sejatinya
UN yang harusnya menjadi indikator keberhasilan pendidikan malah menjadi momok
yang menakutkan bagi siswa dan guru. Apalagi tahun ini soal UN mempunyai 20
varian paket plus sistem barcode yang menempel di lembar soal. Di tengah pro dan
kontra akan penyelenggarannya, UN hingga kini masih menjadi agenda tahunan
Kementerian Pendidikan Nasional. Padahal jika kita mau menilik keputusan MK,
jelas sekali mengatakan UN boleh dilaksanakan, jika 8 standar pendidikan sudah
merata di seluruh penjuru Indonesia.
Carut
marut UN kian parah dari tahun ke tahun. Selalu saja setiap UN, banyak kasus
pelanggaran terjadi. Dari bocornya soal, tersebarnya kunci jawaban bahkan hingga
guru yang 'kepergok' ikut membantu siswanya yang lagi UN.
Tahun
ini, Ujian Nasional bisa dikatakan kacau balau (parah banget kayaknya).
Bayangkan saja UN tingkat SMA sederajat di 11 provinsi (termasuk Kalsel) terpaksa di tunda
lantaran pengepakan naskah soal di percetakan mengalami kendala. Tidak hanya
itu berbagai masalahpun turut menyertai dari kurangnya lembar soal dan LJK ,
tertukarnya soal, lembar LJK yang sangat tipis dan rentan sobek ditambah tidak ada
huruf braille di LJK bagi siswa penyandang cacat serta pendistirbusian soal
yang terlambat.
Di
Komplek PIP sendiri, Senin (22/04/2013) suasana UN lain seperti biasanya. 3
madrasah bersaudara (MIN HT, MTsN Habirau dan MA PIP) secara kompak
menyelenggarakan UN. Kok bisa?
Begini,
untuk MA PIP ini merupakan hari ke-3 UN, sedang MTsN Habirau baru memulai UN
untuk tingkat SMP (syukur sesuai jadwal walau ternyata ada 27 Sekolah di Bogor yang
UN-nya terpaksa ditunda) dan berbarengan saudaranya, MIN HT juga asyik menyelenggarakan Try Out
UN untuk tingkat kabupaten.
Selamat
berjuang anak-anak kami.
Ingat…”Keberhasilan
tak kan bisa diraih tanpa kerja keras dan do'a yang kuat”
UN Tahun 2013, semoga ini adalah kehadiranmu yang terakhir...................
UN Tahun 2013, semoga ini adalah kehadiranmu yang terakhir...................