Meraih Berkah di Majelis Mudzakarah Al-Ihya
Nagara, MIN HT – Yayasan Pendidikan Islam Parigi- Negara Kabupaten
Hulu Sungai Selatan tidak hanya menyelenggarakan pendidikan formal. Namun juga
menyelenggarakan pendidikan untuk masyarakat pada umumnya. Salah satunya dengan
menggelar berbagai macam pengajian/majelis ta’lim yang dipusatkan di Mesjid
Besar Al-Ihya.
Dari sekian pengajian yang ada, salah satu
pengajian yang digelar adalah pengajian yang dilaksanakan pada hari Rabu sore.
Pengajian yang bernama Mejelis Mudzakarah Al-Ihya ini setiap minggunya mengkaji
Kitab Ihya Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali. Dirintis dan diasuh pertama kali
oleh KH. Mu’allim Syamsuni atau yang dikenal Abah Mu’allim Suni sejak tahun
2000 hingga beliau wafat di tahun 2010, majelis ini telah mempunyai jama’ah
yang begitu banyak dari berbagai penjuru hingga luar wilayah Nagara-Daha. Dan
kini sepeninggal beliau, tongkat estafet dakwah tersebut disambut oleh KH.
Bushiri, Pimpinan Pondok Pesantren Diniyah Ulya Pendidikan Islam Parigi.
Seperti biasa, Rabu sore (26/02) tampak ribuan
lebih jama’ah baik laki-laki atau perempuan dan yang dewasa atau anak-anak
berbondong-bondong memadati Komplek Pendidikan Islam Parigi. Saking
membludaknya jama’ah, tidak hanya mesjid tapi teras-teras madrasah yang ada
disekitar mesjid termasuk teras MIN Habirau Tengah juga dipadati oleh para jama’ah.
Pada majelis hari itu, juga dihadiri oleh Habib
Mahdi dan rombongan dari Rantau-Tapin. Dalam kesempatannya beliau memberikan
tausyiah seputar riwayat sahabat Nabi, Ibnu Mas’ud dan fadilat menghadiri
majelis ilmu.
“Hadir saja dalam suatu pengajian atau majelis
ilmu, tanpa mencatat apa yang disampaikan oleh sang Guru. Itu pahalanya sama
dengan kita memerdekakan 1.000 orang budak”, ungkap beliau.
(Tim CREW (Creative Warrior) / Tim Kreatif MIN HT)