Kamis, 31 Juli 2014

Wajibnya Shalat Berjama’ah di Masjid bagi Laki-Laki (Renungan Usai Ramadhan)



Anda seorang laki-laki? Sebaiknya anda membaca tulisan ini hingga selesai. Anda seorang perempuan? Anda juga sebaiknya membaca tulisan ini untuk disampaikan kepada laki-laki yang anda sayangi.
Sebagai seorang yang memeluk agama Islam maka sudah sepantasnya kita menjadikan al-Qur’an dan Hadits Nabi sebagai pedoman hidup kita, sebagai pengatur setiap jejak langkah dan setiap tarikan nafas dalam hidup kita.

Salah satu syariat yang sangat agung yang diwajibkan kepada setiap muslim yaitu Shalat. Saya yakin, anda setiap hari melaksanakannya. Saya pun yakin, anda mengetahui kalau shalat termasuk Rukun Islam. Tapi tahukah anda bahwa bagi setiap laki-laki muslim yang tidak memiliki udzur syar’i shalat 5 waktu itu diwajibkan dilakukan secara berjamaah di masjid?

Dalil dari Al-Qur’an Mengenai Wajibnya Shalat Berjama’ah di Masjid bagi Laki-Laki

“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”(QS. Al-Baqarah: 43)
Ayat tersebut menunjukkan perintah melaksanakan shalat bersama orang-orang yang melaksanakan shalat yaitu dengan berjama’ah di masjid.

Hadits-Hadits Mengenai Wajibnya Shalat Berjama’ah di Masjid bagi Laki-Laki

Mari kita simak hadits-hadits Nabi mengenai hal ini.

Hadits 1:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Telah datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seorang lelaki buta, kemudian ia berkata, 'Wahai Rasulullah, aku tidak punya orang yang bisa menuntunku ke masjid, lalu dia mohon kepada Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam agar diberi keringanan dan cukup shalat di rumahnya.' Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan keringanan kepadanya. Ketika dia berpaling untuk pulang, beliau memanggilnya, seraya berkata, 'Apakah engkau mendengar suara adzan (panggilan) shalat?', ia menjawab, 'Ya.' Beliau bersabda, 'Maka hendaklah kau penuhi (panggilan itu)’. (HR. Muslim)

Pada hadits tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap memerintahkan seorang laki-laki yang buta yang tidak memiliki penuntun untuk tetap shalat berjama’ah di masjid. Maka bagaimana dengan kita yang masih bisa melihat dengan jelas? Tentu lebih diwajibkan lagi.

Hadits 2:
“Aku pernah berniat memerintahkan shalat agar didirikan kemudian akan kuperintahkan salah seorang untuk mengimami shalat, lalu aku bersama beberapa orang sambil membawa beberapa ikat kayu bakar mendatangi orang-orang yang tidak hadir dalam shalat berjama'ah, dan aku akan bakar rumah-rumah mereka itu.”  (Muttafaq 'alaih)

Pada hadits di atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengancam dengan tegas akan membakar rumah orang-orang yang tidak hadir shalat berjama’ah. Maka ancaman tegas dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut menunjukkan wajibnya shalat berjama’ah di masjid bagi seorang laki-laki.

Hadits 3:
Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Nabi shallallaahu alaihi wasallam bersabda, 'Barangsiapa mendengar panggilan adzan namun tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, terkecuali karena udzur (yang dibenarkan dalam agama)'. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya, hadits shahih)

Pada hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan “tidak ada shalat baginya”, hal ini menunjukkan wajibnya memenuhi panggilan adzan bagi setiap laki-laki yang mendengarnya, yaitu dengan mendatangi masjid untuk shalat berjama’ah.

Bagi Perempuan, Lebih Baik Shalat di dalam Rumah

Adapun untuk perempuan maka lebih baik shalat di rumahnya sendiri.
“Sebaik-baik tempat shalat bagi kaum wanita adalah bagian paling dalam (tersembunyi) dari rumahnya.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahih)

Namun, seorang suami hendaknya tidak menghalangi istrinya yang hendak pergi ke masjid untuk ikut shalat berjama’ah dengan syarat menutup aurat dan tidak memakai wangi-wangian serta memperhatikan adab-adab yang lain.
"Jangan kamu melarang istri-istrimu (shalat) di masjid, namun rumah mereka sebenarnya lebih baik untuk mereka." (HR. Ahmad, Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)
"Janganlah kalian melarang para wanita (pergi) ke masjid dan hendaklah mereka keluar dengan tidak memakai wangi-wangian." (HR. Ahmad dan Abu Daud, hadits shahih)

Keutamaan Shalat Berjama’ah di Masjid

Shalat berjama’ah di masjid memiliki banyak keutamaan, antara lain
1.   Shalat berjama'ah di masjid lebih baik 27 kali dari pada shalat sendirian
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, 'Shalat berjama'ah dua puluh tujuh kali lebih utama daripada shalat sendirian. (Muttafaq 'alaih)

2.   Dinaikkan derajatnya dan dihapuskannya dosa pada setiap langkah kaki seseorang yang menuju ke masjid untuk shalat berjama’ah. 

3.   Dibacakan shalawat dan dido’akan oleh para malaikat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, 'Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'Shalat seseorang dengan berjama'ah lebih besar pahalanya sebanyak 25 atau 27 derajat daripada shalat di rumahnya atau di pasar (maksudnya shalat sendirian). Hal itu dikarenakan apabila salah seorang di antara kamu telah berwudhu dengan baik kemudian pergi ke masjid, tidak ada yang menggerakkan untuk itu kecuali karena dia ingin shalat, maka tidak satu langkah pun yang dilangkahkannya kecuali dengannya dinaikkan satu derajat baginya dan dihapuskan satu kesalahan darinya sampai dia memasuki masjid. Dan apabila dia masuk masjid, maka ia terhitung shalat selama shalat menjadi penyebab baginya untuk tetap berada di dalam masjid itu, dan malaikat pun mengucapkan shalawat kepada salah seorang dari kamu selama dia duduk di tempat shalatnya. Para malaikat berkata, 'Ya Allah, berilah rahmat kepadanya, ampunilah dia dan terimalah taubatnya.' Selama ia tidak berbuat hal yang mengganggu dan tetap berada dalam keadaan suci'. (Muttafaq 'alaih)

4.   Dapat berkumpul dengan orang-orang shalih, dan keutamaan-keutamaan lainnya

Laki-laki, Mari Shalat Berjama’ah di Masjid

Melalui tulisan ini, kami mengajak setiap laki-laki muslim untuk senantiasa melakukan shalat berjama’ah di masjid. Semoga Allah memudahkan setiap langkah kaki kita menuju masjid.
Tunjukkan bahwa dirimu laki-laki dengan merutinkan shalat berjama’ah di masjid.
“Laki, shalat berjama’ah di masjid”

Semoga Allah meluruskan niat kami dalam menulis.
Wallahu waliyyut taufiq...


Pagi Hari yang Indah, 4 Syawwal 1432 H, 3 September 2011, @Home-sweet-home Arjawinangun, Kab. Cirebon
artikel rahadianfaisal.blogspot.com


Top of Form
Ajarkan kepada anak-anak kita akan keutamaan sholat berjamaah.
Bukankah kita ingin mempunyai anak sholeh yang bisa menyelamatkan kita di akhirat nanti.
Saat muslim minoritas di suatu negara. Mereka sulit untuk bebas menjalankan  ibadah.
selalu dalam pengawasan dan tekanan dari pemerintah kafir
Ditengah fisik yang tak sempurna mereka berusaha untuk pergi ke Mesjid. 
Kenapa kita yang sehat fisik malah menjadi malas

Selasa, 29 Juli 2014

Mengintip Kurikulum Pendidikan di Jepang

Kualitas pendidikan di Jepang memang tak perlu dipertanyakan lagi, jika melihat berhasilnya Jepang untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah kurikulum pendidikan di negara tersebut. Tak hanya di Indonesia yang gemar ganti kurikulum pendidikan, negara maju seperti Jepang pun kerap ganti kurikulum. Perubahan tersebut mau tidak mau membawa dampak perubahan permintaan kualifikasi dan kompetensi pendidik di Jepang.



Tingkatan pendidikan di Jepang sama dengan di Indonesia yaitu dengan menggunakan sistem 6-3-3 (6 tahun SD, 3 tahun SMP, tiga tahun SMA) dan Perguruan Tinggi. Pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama digolongkan sebagai Compulsory Education dan Sekolah Menengah Atas digolongkan sebagai Educational Board.
Di Jepang Pendidikan dasar tidak mengenal ujian kenaikan kelas, tetapi siswa yang telah menyelesaikan proses belajar di kelas satu secara otomatis akan naik ke kelas dua, demikian seterusnya. Ujian akhir juga tidak ada, karena SD dan SMP masih termasuk kelompok compulsory education, sehingga siswa yang telah menyelesaikan studinya di tingkat SD dapat langsung mendaftar ke SMP. Selanjutnya siswa lulusan SMP dapat memilih SMA yang diminatinya, tetapi kali ini mereka harus mengikuti ujian masuk SMA yang bersifat standar, artinya soal ujian dibuat oleh Educational Board. 
1
Menurut Ahmad Sentosa dalam artikel berjudul Kurikulum dan Kompetensi Guru di Jepang, Ia menjelaskan untuk level pendidikan taman kanak-kanak (TK), di Jepang lebih cenderung merupakan lembaga pengembangan dan pelatihan kebiasaan sehari-hari. Karena itu pendidikan di level TK bukanlah pengajaran, tatapi lebih tepat disebut pendidikan.
Sedangkan untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), sifat dan karakteristik kurikulum di Jepang hampir sama dengan kurikulum SD di Indonesia.Hanya yang membedakan adalah pada mata pelajaran kebiasaan hidup yang umumnya diajarkan di kelas 1 dan 2. Tujuan utama diajarkan mata pelajaran ini adalah untuk mengenalkan dan membiasakan anak-anak pada pola hidup mandiri. Daripada mengajarkan mata pelajaran IPA dan IPS, Jepang lebih memilih memperkenalkan tata cara kehidupan sehari-hari kepada anak-anak yang baru lulus dari tingkat TK yang lebih memfokuskan kegiatan bermain daripada belajar di dalam kelas.
Pembelajaran utama seperti bahasa Jepang dan berhitung mempunyai porsi yang lebih dibanding pelajaran lainnya. Sedangkan pelajaran moral diajarkan tidak secara khusus dalam mata pelajaran tertentu, tetapi diajarkan oleh wali kelas sejam seminggu atau diintegrasikan melalui pelajaran lain. Dan pendidikan moral sudah termasuk pada pendidikan agama (Kristen, Budha, Shinto). Selain murid disibukkan dengan pendidikan akademik, pendidikan bersifat estetik berupa musik dan menggambar juga diajarkan dalam porsi besar di kelas 1 dan 2.
2494704814_f5fde7bb6b
Untuk pendidikan SMP, kurikulum menitik beratkan pada pendidikan bahasa Jepang, matematika, IPA dan IPS. Sedangkan pendidikan bahasa asing seperti Inggris dan Jerman tidak diwajibkan dan hanya bersifat pilhan bagi murid. Pelajaran bahasa Inggris baru dijadikan pelajaran wajib di level SMP pada kurikulum 2002. Adanya mata pelajaran pilihan seperti bahasa Jepang, IPS, matematika, IPA, musik, art, pendidikan jasmani, keterampilan, dan bahasa asing, merupakan pembeda khas antara kurikulum pendidikan SMP di Jepang dan Indonesia. Selain pendidikan utama di Jepang juga dilengkapi dengan pendidikan ekstrakurikuler seperti di Indonesia.
3
Dibandingkan kurikulum SD dan SMP, kurikulum SMA di Jepang paling sering berubah. Pada tingkat ini sudah diadakan sistem penjurusan seperti di Indonesia. Sifat khas kurikulum SMA adalah kompleksnya pelajaran yang diajarkan. Contohnya pelajaran bahasa Jepang yang mulai dikelompokkan menjadi literatur klasik dan modern. Penjurusan dilakukan di kelas 3, jurusan yang ada meliputi IPA dan budaya/sosial. tetapi seiring berjalannya waktu penjurusan mengalami perkembangan karena banyaknya lulusan SMA yang memilih akademi yang terkait dengan teknik, pertanian, perikanan, kesejahteraan masyarakat, dan lain lain.
4
Bukan hanya di Indonesia saja banyak pro dan kontra tentang kurikulum pendidikan, di jepang pun kurikulum dilakukan secara top down, bukan bottom up. Karenanya banyak yang tidak dapat diterapkan di sekolah secara optimal. Dan pada akhirnya mendapat protes keras dari para guru. Di Jepang memperlakukan kegiatan belajar di luar secara berkala, mereka mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan lahan pertanian atau perkebunan untuk belajar memetik teh, jeruk dan menggali umbi-umbian, bahkan sampai belajar menanam padi di sawah. Di lain waktu, siswa secara berkelompok diajarkan cara menumpang kereta (densha) untuk melatih kemandirian, selain itu diselingi kegiatan wawancara dengan berbagai narasumber kemudian menjadi bahan untuk presentasi di depan kelas.
Sepertinya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak hanya bergantung pada sistem pendidikan itu sendiri, tapi setiap sistem dan orang di dalamnya seperti guru dan para pelajar pun harus ikut mendukung untuk mencapai visi dan misi yang sama. Jadi, Jepang dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas pun tidak semata-mata dengan hasil instan tapi dengan proses yang hampir sama dengan negara maju lain pada umumnya. Karena seperti yang dikatakan sebelumya proses kurikulum di Jepang pun tidak lepas dari kata bongkar pasang, tapi dengan loyalitas para pengajar dan tingkat kedisiplinan pelajar akhirnya dapat menciptakan banyak SDMberkualitas.
Ciri-ciri pendidikan Jepang
  1. Perhatian pada pendidikan datang dari bermacam-macam pihak
  2. Sekolah Jepang tidak Mahal
  3. Di Jepang Tidak Ada Diskriminasi Terhadap Sekolah
  4. Kurikulum sekolah Jepang sangat berat
  5. Sekolah sebagai unit pendidikan
  6. Guru terjamin tidak akan kehilangan jabatan
  7. Guru jepang penuh dedikasi
  8. Guru jepang merasa wajib memberi pendidikan “orang seutuhnya”
  9. Guru Jepang bersikap adil.
Source: Japanesestation

Minggu, 27 Juli 2014

Mohon Sumbangan Untuk Pembangunan Menara Masjid Besar Al-Ihya- Negara



Assalamu'alaikum wr wb.
Dalam rangka pembangunan Menara Mesjid Besar Al-Ihya Habirau Tengah-Negara Kabupaten Hulu Sungai Selatan-Kalimantan Selatan. Maka dari itu panitia pembangunan sangat mengharapkan sumbangan dalam bentuk apapun baik uang, bahan material, tenaga dan doa.

Adapun lokasinya akan menempati lahan Gapura PIP (Pintu Gerbang PIP). Yang mana Gapura PIP tersebut akan direlokasi ke tempat yang lain. Dengan tinggi sepanjang 17 meter (Terilhami 17 Rakaat). Diperkirakan dana yang diperlukan hingga miliyaran.

Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Menara Mesjid yang kita cintai ini.

Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ  (رواه البخاري، رقم 450،  ومسلم، رقم 533، من حديث عثمان رضي الله عنه)
“Barangsiapa yang membangun masjid, maka Allah akan bangunkan baginya semisalnya di surga.” (HR. Bukhari, 450 dan Muslim, 533 dari Hadits Utsman radhiallahu’anhu).

Sekecil apapun bantuan yang diberikan akan sangat berguna bagi pembangunan menara ini. Bagi yang ingin menyalurkan bantuan/sumbangannya bisa mendatangi kantor Yayasan Pendidikan Islam Parigi yang beralamat JL. Pelayar No. 111 Desa Habirau Tengah Kec. Daha Selatan Kab. HSS - Kalsel.


Atas bantuan dan doanya, kami ucapkan Jazakumullah Khairan Jazza.

(Bagi yang telah membaca info ini. Mohon Sebarkan kepada sanak keluarga)

Wassalam



Jumat, 25 Juli 2014

Pimpinan BRI Cabang Kandangan : "Bendahara Tidak Perlu Anteri Saat Mau Penarikan Uang"


Kandangan - MIN Habirau Tengah, Kamis (24/07/14) atau bertepatan di hari ke-26 bulan Ramadhan  Bank BRI Cabang Kandangan menggelar “Gathering Bendahara Gaji/Juru Bayar Instansi/Satker Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan” dengan mengambil tempat di Lantai II Kantor BRI Cabang Kandangan.

Kegiatan ini bertujuan sebagai ajang silaturahmi, juga sebagai apresiasi BRI Cabang Kandangan kepada para bendahara di wilayah kerjanya. Dalam kegiatan ini juga disisipkan beberapa materi pengenalan produk baru BRI seperti BRIGUNA, BRIZZI dan tentang akan diberlakukannya SPAN.

Diwakili oleh Sanwari Hidayat utusan MIN Habirau Tengah ini berbaur dengan peserta lain yang berjumlah lebih dari 90 orang bendahara dan seluruh pimpinan BRI Unit seKab. HSS. Acara ini penuh dengan kejutan-kejutan yang diberikan BRI kepada peserta. Salah satunya dengan pemberian Kartu BRIZZI gratis kepada para penanya/penanggap.

“Tak menyangka sebelumnya. Pada sesi diskusi saya cuma mau mengeluarkan uneg-uneg kepada pihak BRI Cabang tentang layanan BRI di Unit yang selama beberapa tahun ini kembali memberlakukan sistem anteri kepada bendahara saat melakukan penarikan” ucap Sanwari yang juga mendapat Kartu BRIZZI gratis.

Menurutnya dengan pemberlakuan sistem anteri ini sangat merugikan bendahara karena  akan menyita waktu dan tenaga. “Alhamdulillah, pimpinan BRI Cabang menegaskan kembali bahwa penarikan yang dilakukan oleh bendahara instansi di BRI unit manapun tidak perlu nomor anterian. Jadi sebelum bendahara mau melakukan penarikan, terlebih dahulu informasikan kepada pimpinan BRI Unit. Biar nanti mudah dilayani tanpa anterian ” ujar Sanwari mengulang perkatan pimpinan BRI Cabang Kandangan.

Diakhir acara BRI mengumumkan 5 besar instansi dengan debitur terbanyak. Yang mana kepada mereka diberikan hadiah. Tak hanya itu sebelum pulang seluruh peserta juga mendapat cendramata dari BRI.

(Rep/ft: Tsanwari)


Perbandingan MOS/OSPEK Indonesia dengan Luar Negeri


Kali ini saya memposting gambar-gambar ospek yang ada di negeri kita Indonesia dan ospek di luar negeri atau yang biasa disebut orintation day. Saya memposting gambar-gambar ini adalah karena mayoritas ospek yang ada di Indonesia dilakukan tidak sesuai dengan tujuannnya dan maraknya kasus pembully-an oleh senior kepada junior yang berakibat tewas. Ospek di Indonesia banyak dilatarbelakangi oleh balas dendam antar angkatan. Saya berharap gambar-gambar ini dapat menyadarkan para senior agar bertindak dewasa dalam mendidik junior tanpa dilatarbelakangi oleh balas dendam, dan jangan sampai perploncoan menjadi tradisi dalam dunia pendidikan yang ada di Indonesia. Coba lihat saja di perbedaan ospek tiap negara di wikipedia, hanya Indonesia saja yang mendidiknya dengan perploncoan.
ospek di luar negeri
 
 

 


 


 

kesimpulan: Ospek di luar negeri = mendidik angkatan baru
sekarang kita lihat ospek ala siswa Indonesia
cekidot…
 
 kesimpulan: Ospek di Indonesia = menundukkan angkatan baru
JADI PERTANYAANNYA... APAKAH MODEL MOS / OSPEK SEPERTI SAAT INI MASIH PERLU DIPERTAHANKAN???? Kalo tetangga lebih baik kenapa kita tak menirunya selama masih dalam kebaikn.

sumber:
http://irtonmadika.wordpress.com/2013/10/11/gambar-perbedaan-ospek-di-indonesia-dan-luar-negeri/