Rabu, 29 Maret 2023

SISWA MIN 11 HSS BELAJAR SERU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH


 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Guru kelas I Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Arsinah, S.Pd.I melaksanakan kegiatan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran Make a Match, Senin (20/03/23) di kelas I C.

Arsinah menjelaskan, pembelajaran dengan model Make a Match merupakan kegiatan proses belajar mengajar dengan cara bertukar pasangan atau saling menjodohkan. "Model ini dapat diterapkan dalam pembelajaran PKn mengenai materi Lambang Pancasila," ungkap Arsinah.

Dalam prakteknya, siswa diminta mencari pasangannya dari pernyataan yang diminta. Seperti bunyi sila Pancasila yang keempat, maka siswa tersebut harus mencocokkan lambang dari sila tersebut.

"Model pembelajaran Make a Match sangat bermanfaat, salah satunya dapat menumbuhkan semangat belajar yang tinggi, sehingga akan meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi efektif," tutur Arsinah.

Salah satu siswa kelas I C Muhammad Naufal Rasyid mengaku antusias saat pembelajaran berlangsung. "Saya berpasangan dengan teman saya. Saya sangat senang jawaban kami benar," ujarnya.

Dengan semangat belajar yang tinggi, model pembelajaran Make a Match tentunya juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

 

(Ref/Ft: Mudzalifah)

TINGKATKAN PEMAHAMAN, SISWA MIN 11 HSS BUAT POSTER TENTANG CARA MEMBERSIHKAN BAGIAN TUBUH

 

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) – Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang cara dalam membersihkan bagian-bagian tubuh dengan baik dan benar, siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) mengerjakan tugas dalam membuat sebuah poster yang dilakukan secara berkelompok, Sabtu (20/03/23).

Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Muhammad Zaini, S.Pd mengatakan tujuan diadakannya pembuatan poster ini adalah untuk menjaga kebersihan diri dengan mempelajari tata cara membersihkan bagian tubuh yang benar dimulai dari yang paling dasar.

“Di materi kali ini saya menugaskan siswa secara berkelompok untuk berkreasi dalam membuat poster agar pemahaman untuk menjaga kebersihan diri dapat terjaga dengan baik. Tujuannya salah satunya agar para siswa tidak mudah terserang virus yang bisa muncul karena pola kebersihan yang tidak terawatt dengan benar,” katanya.

Para siswa terlihat sangat antusias dalam mengerjakan proyek tugas kali ini, mereka saling bahu membahu dalam menyelesaikan tugas mereka.

“Senang rasanya melihat siswa terlihat bersemangat dalam mengerjakan tugasnya, semoga ini dapat meningkatkan kerjasama kelompok dan kreatifitas mereka dalam berkarya serta membuat mereka senantiasa menjaga kebersihan,” ujarnya.

Sementara salah seorang siswa MIN 11 HSS kelas VA Amelia Husna, yang telah menyelesaikan poster bersama teman sekelompoknya mengatakan pembuatan tugas ini sangat seru dan menyenangkan, selain itu juga bisa mengasah keterampilan dan kerjasama antar teman dalam berkelompok “Kami sangat menikmati pengerjaan tugas kelompok dalam membuat poster kali ini, karena sangat seru melakukan tugas proyek ini, dan membuat belajar juga jadi tambah bersemangat,” ucapnya.

 

(Ref:Arif / Ft: Zaini)

SISWA MIN 11 HSS BELAJAR SERU DENGAN METODE PEMBELAJARAN SAS

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Guru kelas I Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Rusmaida, S.Ag melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode Struktural Analitik dan Sintetik (SAS), Sabtu (18/03/23) di kelas I B.

Menurut Rusmaida, Metode SAS merupakan pembelajaran membaca permulaan menggunakan proses penguraian kalimat menjadi kata ataupun kata menjadi suku kata, lalu dari suku kata menjadi kalimat. Kegiatan ini tentunya dapat membantu proses pembelajaran di kelas menjadi efektif. 

"Adapun tahap kegiatan metode SAS adalah dimulai dari mengurai kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf. Setelah itu, siswa mampu mengenali huruf-huruf dalam kalimat, maka huruf-huruf tersebut digabung kembali, dari huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, kata menjadi kalimat. Contohnya i n i  b u k u," jelasnya.

Kegiatan pembelajaran dengan metode SAS ini dapat mengaktifkan siswa berbahasa dan melatih keterampilan siswa membaca, sehingga siswa dapat menguasai bacaan dengan lancar. "Selain itu, juga dapat meningkatkan keterampilan siswa untuk membaca dan menulis tahap permulaan," pungkas Haliah.

Salah satu siswa kelas I B, Zubair merasa terbantu dan antusias terhadap apa yang dipelajarinya dengan metode ini. "Kami jadi semangat untuk membaca lebih banyak lagi," ujarnya.

 

(Ref/Ft: Mudzalifah)

SISWA MIN 11 HSS BELAJAR SERU DENGAN RODA LAMBANG SILA PANCASILA

 

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Guru kelas I Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Arsinah, S.Pd.I melakukan pembelajaran PKn dengan mengajak siswa bermain sambil belajar dengan alat peraga Roda Lambang Sila Pancasila, Rabu (15/03/23) di ruang kelas I C.

Arsinah menjelaskan pada Lambang Pancasila terdapat lima buah ruang di dalam perisai yang merupakan simbol-simbol dasar negara Pancasila, yaitu bintang, rantai emas, pohon beringin, kepala banteng, serta padi dan kapas.

"Dalam memahami materi pembelajaran PKn terutama materi Lambang Sila Pancasila ini, diperlukan alat peraga yang mempermudah pemahaman siswa, salah satunya adalah alat peraga Roda Lambang Sila Pancasila," ungkapnya.

Dipembelajarannya, siswa satu persatu memutar Roda Lambang Sila Pancasila secara bergiliran dan melafalkan salah satu sila Pancasila yang ditunjuk oleh panah Roda Lambang Sila Pancasila.

"Selain memacu semangat siswa dalam belajar, nilai yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran ini juga dapat memupuk keberanian, percaya diri, dan menambah wawasan siswa," sebut Arsinah.

Salah satu siswa kelas I C, Elysia Safa Haura merasa percaya diri dan senang dalam belajar dengan menggunakan alat peraga ini. "Kami senang karna dapat menyebutkan sila-sila Pancasila dengan benar," ujarnya antusias.

Kegiatan bermain sambil belajar tersebut berperan penting untuk mengembangkan kecerdasan intelektual siswa.

 

(Ref/Ft: Mudzalifah)

Jumat, 17 Maret 2023

UPAYA TINGKATKAN KINERJA PEGAWAI, KASI PENDMAD BINA ASN MIN 11 HSS

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) – Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Pendmad) dari Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Gazali, S.Ag., M.Pd.I melakukan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 HSS, Selasa (14/03/23).

Dipembinaannya Gazali mengatakan, sebagai ASN Kementerian Agama harus bekerja sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan dan jangan sampai keluar dari rel yang telah ada.

“ASN harus bisa memberikan kontribusi pengabdian pada masyarakat bangsa dan negara, yang bisa dipertanggungjawabkan pada negara,” tandasnya.

Lebih lanjut Gazali mengungkapkan ASN harus memiliki SOP yang terukur jelas dalam pelayanannya, 5 nilai budaya kerja Kementerian Agama jadi acuan dalam melaksanakan tugasnya. 

“Diantaranya integritas, apa yang dilakukan sesuai ucapannya,  ini akan menunjukkan institusi Kemenag. Komitmen, kemauan dan kemampuan harus selaraskan dalam sikap dan tindakan, ASN harus mengutamakan kepentingan dinas dari pada kepentingan pribadi. Disiplin, kesanggupan untuk mentaati aturan/regulasi yang ada, kerjasama  dan keteladanan ASN dalam memotivasi sebagai upaya menggerakkan orang lain untuk bersinergi,” jelasnya.

Selanjutnya Gazali menjelaskan seorang ASN harus bekerja sesuai dengan tupoksinya dan tetap mengacu kepada undang-undang dan Peraturan yang menyangkut kepegawaian dan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. “Terus tingkatkan kompetensi dan profesionalisme guna mendukung tugas pokok dan fungsinya, mampu memahami dan mengimplementasikan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS,” pungkas Gazali.

Sementara Kepala Madrasah Dra. Hj. Ma’shumah mengungkapkan ucapan terimakasih dan menyambut baik pembinaan yang telah disampaikan Kasi Penmad Kankemenag, “Diharapkan pasca kegiatan pembinaan pegawai ini, ASN di MIN 11 HSS dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal, menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjaga dan menciptakan kedisiplinan,” harap Kamad.

 

(Ref/Ft: Midah)

SISWA MIN 11 HSS BELAJAR SERU DENGAN ICE BREAKING

 

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Guru kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Marfu`ah, S.Ag melaksanakan kegiatan Ice breaking dalam proses belajar mengajar, Selasa (14/03/23) di kelas VI B.

Menurut Marfuah, kegiatan Ice breaking ini selain membangun kesiapan belajar, juga melatih tingkat konsentrasi siswa. Konsentrasi menjadi kunci utama saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

"Apabila suasana di dalam kelas membosankan dan penuh kejenuhan, serta kondisi kelas tidak kondusif seperti berisik, pastinya kegiatan belajar mengajar juga akan terganggu. Hal ini dapat diredam dengan ice breaking," tuturnya.

Lebih lanjut Marfuah mengungkapkan kegiatan Ice breaking di kelas saat ini adalah ice breaking panjang - pendek. Kegiatan tersebut membuat suasana kelas menjadi tambah seru dan tidak menegangkan. "Dengan demikian, ice breaking dapat memaksimalkan performa belajar pada siswa," pungkasnya.

Salah satu siswa kelas VI B, Ashila Mia Ramadhani mengaku menjadi aktif dan semangat dalam belajar. "Awalnya kami sedikit tegang, setelah ada ice breaking panjang - pendek, kami jadi lebih rileks dan bisa fokus dalam belajar," ungkapnya.

 

(Ref/Ft: Mudzalifah)

MIN 11 HSS TERIMA 454 OBAT CACING DARI PUSKESMAS SUNGAI PINANG

 

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) terima 454 obat cacing dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sungai Pinang untuk diberikan kepada seluruh Peserta Didik, Senin (13/02/23) di masing-masing kelas.

Sasaran pemberian obat cacing ini adalah seluruh siswa mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI dan sebelum pendistribusian obat, petugas terlebih dahulu menjelaskan manfaat dan cara mengkonsumsi obat cacing tersebut. 

Salah satu petugas puskesmas Yunita Adha menjelaskan bahw tujuan pemberian obat cacing ini dilakukan untuk mengoptimalkan penyerapan karbohidrat, protein, vitamin A dan zat besi sehingga meningkatkan kualitas hidup, status gizi dan perkembangan anak.

“Penyakit kecacingan lebih sering menyerang anak balita dan anak-anak sekolah dasar. Faktor penyebab kecacingan dapat disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang kurang terjaga, kebiasaan buruk Buang Air Besar sembarangan, tidak memotong kuku dan kebiasaan tidak menggunakan alas kaki dan personal hygienes yang tidak bersih dan sehat,” jelasnya

Selanjutnya Yunita mengatakan  pemberian obat cacing ini juga sangat penting bagi anak usia sekolah sebagai bagian mendukung kesehatan anak dalam aktivitasnya belajar di madrasah.

“Cacingan tidak bisa dianggap remeh karena bisa membuat penyerapan asupan gizi tidak sempurna dan anemia juga menggangu aktifitas belajar anak sehingga prestasi di sekolah menurun. Adapun anak yang bebas dari infeksi cacing katanya, tubuhnya lebih baik dalam menyerap makanan dan meningkatkan status gizi sehingga mempengaruhi perbaikan kognitif dan prestasi anak di sekolah,” terangnya.

Sementara Kepala Madrasah, Dra. Hj. Ma’shumah menyambut baik petugas puskesmas atas kedatangannya dalam memberikan obat cacing kepada peseta didik. “Kami berharap dengan pemberian obat cacing inipara peserta didik di madrasah kami terhindar dari penyakit cacingan. Selanjutnya peran orang tua di rumah dan pendidik di madrasah sangat diperlukan untuk mencegah anak terserang infeksi cacing. Selain itu juga orang tua dihimbau untuk mengajari peserta didik menerapkan prilaku hidup sehat sedini mungkin.” ungkapnya.

 

(Ref: Midah / Ft: Arif)

SISWA MIN 11 HSS DEKORASI KELAS DENGAN POHON CITA_CITA

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Siswa kelas VA Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) mendekorasi dinding kelas dengan pohon cita-cita, Sabtu (11/03/23) di kelas VA.

Guru kelas VA, Atikah, S.Pd menjelaskan tujuan dari dekorasi pohon cita-cita ini adalah untuk membuat ruang kelas menjadi terlihat lebih menarik. Selain itu pohon cita-cita juga dapat menjadi motivasi siswa dalam menuntut ilmu.

"Pohon cita-cita yang telah dilukis di dinding kelas diberikan tempelan kertas-kertas warna-warni yang dibuat membentuk pola daun. Kertas-kertas tersebut berisi biodata dan cita-cita para siswa kelas VA," ungkapnya.

Menurut Atikah, dengan adanya pohon cita-cita ini dapat membangun semangat siswa dalam belajar. "Setiap kali masuk kelas, mereka otomatis akan melihat pohon cita-cita tersebut dan teringat dengan cita-cita yang mereka miliki. Sehingga muncul keinginan untuk menggapai cita-cita dengan rajin dan tekun belajar," tuturnya.

Salah satu siswa kelas VA, Indah Nor Fitria mengaku betah berada di kelas karna pohon cita-cita membuat kelas menjadi indah dipandang. "Selain dapat mengingat cita-cita sendiri, kami juga dapat melihat cita-cita teman lain. Ternyata kami memiliki cita-cita yang beragam namun memiliki semangat yang sama untuk menggapainya," ujarnya.

 

(Ref/Ft: Islamiah)

Senin, 13 Maret 2023

SISWA MIN 11 HSS BELAJAR SAMBIL BERNYANYI DENGAN LAGU ANAK ISLAMI

 

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Guru Aqidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Henny, S.Pd.I melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa bernyanyi bersama menggunakan Lagu Anak Islami, Kamis (09/03/23) di kelas II B.

Pembelajaran Akidah Akhlak merupakan bagian dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Menurut Henny pemberian mata pelajaran Akidah Akhlak sangat penting diberikan kepada siswa agar beriman terhadap keesaan Allah SWT. Salah satu materi yang terkait saat ini adalah mengenal 20 Sifat Wajib Allah SWT.

Lebih lanjut Henny menyebutkan banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan semangat belajar siswa, salah satunya dengan memutar Lagu Islami 20 Sifat Wajib Allah. "Karena dengan mendengarkan lagu tersebut, api semangat belajar dapat kembali muncul," ungkapnya. 

Bukan hanya itu ujarnya, pengaruh aktivitas belajar sambil bernyanyi dapat meningkatkan daya ingat dan motivasi belajar siswa. "Lagu Islami 20 Sifat Wajib Allah merupakan lagu yang baik didengarkan oleh siswa karena di dalam lagu tersebut mengandung makna edukatif dan agamis, sehingga secara tidak langsung siswa akan dapat belajar melalui lagu yang didengarkan," lanjut Henny.

Salah satu siswa kelas II B, Amira merasa antusias dan semakin bersemangat terhadap apa yang dipelajarinya. "Saya dan teman-teman merasa senang dengan belajar sambil bernyanyi," ujarnya.

Pembelajaran seperti ini membuat kelas menjadi aktif, selain itu tujuan pembelajaran dapat dengan mudah tercapai. Karna dengan adanya lagu Islami, dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa mengenai Agama Islam, khususnya 20 Sifat Wajib Allah SWT.

 

(Ref/Ft: Mudzalifah)

BINA ASN MIN 11 HSS, PENGAWAS PINTA ASN MANFAATKAN TEKNOLOGI UNTUK TINGKATKAN KINERJA

 

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) – Pengawas Madrasah dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Mahyuni, S.Pd.I M.M melakukan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 HSS, Kamis (09/03/23).

Dipembinaannya, Mahyuni menyampaikan persepsi bahwa saat ini teknologi semakin canggih, zaman semakin modern Kementerian Agama pun ikut bertransformasi dengan meluncurkan aplikasi terintegrasi untuk semua layanan Kementerian Agama.

Mahyuni berharap semua ASN di MIN 11 HSS cepat beradaptasi dengan tuntutan zaman termasuk memanfaatkan aplikasi Pusaka yang telah dirilis Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada tanggal 25 November 2022.

Ia mengingatkan para ASN untuk membiasakan diri menggunakan aplikasi tersebut salah satunya dengan memanfaatkan fitur absensi online.

“Selain itu dalam aplikasi ada beberapa fitur  lain yang sebagaimana sudah dijelaskan oleh tim dari Kepegawaian sehingga diharapkan kita bisa memanfaatkan aplikasi ini dengan maksimal,” imbuhnya.

Menurut Mahyuni, kehadiran Aplikasi Pusaka Super Apps juga akan mendukung kebijakan Satu Data Indonesia, sekaligus menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas. "Layanan ini diharapkan dapat berdampak luas kepada seluruh ASN Kemenag termasuk para guru, pendidik, praktisi pendidikan dan juga masyarakat umum," lanjutnya.

Sementara Kepala Madrasah Dra. Hj. Ma’shumah mengungkapkan ucapan terima kasih dan menyambut baik pembinaan yang telah disampaikan pengawas madrasah. “Kami sangat berterima kasih atas pembinaan yang dilakukan, harapannya dengan pembinaan ini kita dapat secara maksimal dalam pemanfaatan aplikasi pusaka yang diterapkan khususnya bagi seluruh ASN di MIN 11 HSS.” pungkasnya.

 

(Ref/Ft: Midah)

KEPALA MIN 11 HSS LAKUKAN SUPERVISI PEMBELAJARAN

 

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Dra. Hj. Ma`shumah melakukan supervisi pembelajaran kepada seluruh tenaga pendidik ASN maupun non ASN, Rabu (08/03/23) di ruang kelas madrasah.

Kegiatan supervisi pembelajaran ini dijadwalkan mulai dari 7 Februari hingga 11 Maret dengan masing-masing guru mendapatkan jadwal yang berbeda-beda.

Secara teknis, kepala madrasah akan masuk ke dalam kelas mengamati secara langsung proses pembelajaran dan memberikan penilaian serta masukan kepada guru yang sedang disupervisi.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan proses pembelajaran yang dibawakan guru sesuai dengan yang tertuang di RPP dan untuk melihat kreativitas serta inovasi apa saja yang dilakukan guru guna mencapai tujuan pembelajaran," terang Ma`shumah.

Lebih lanjut Ma`shumah menambahkan kegiatan supervisi memberikan manfaat kepada guru berupa kesempatan untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan guru dalam mengajar. "Dengan adanya peningkatan keahlian guru, diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat meningkat pula. Sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik," imbuhnya.

Salah satu guru MIN 11 HSS Marfuah, S.Ag mengungkapkan melalui kegiatan supervisi, dirinya sebagai pendidik menjadi termotivasi untuk mengembangkan kemampuan diri terus menerus.

"Mengingat di era serba teknologi ini, guru dituntut untuk mengikuti arus perkembangan zaman agar tidak ketinggalan dan harus cermat dalam memilih metode pembelajaran yang efektif guna meningkatkan minat siswa dalam belajar," ucapnya.

 

(Ref/Ft: Islamiah)

Selasa, 07 Maret 2023

PERKENALKAN LAMBANG SILA PANCASILA KE -2, SISWA MIN 11 BERKREASI MEMBUAT RANTAI DARI KERTAS KARTON

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Guru kelas I Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Arsinah, S.Pd.I melakukan pembelajaran PKn dengan mengajak siswa membuat rantai sila Pancasila ke-2 dari kertas karton, Selasa  (07/03/23) di ruang kelas I C.

Menurut Arsinah untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran PKn salah satunya lambang sila Pancasila, maka diperlukan kegiatan yang mengasah kreativitas siswa. Seperti membuat kerajinan yang mudah dibuat oleh siswa.

"Diantara lambang sila Pancasila yang sedang dipelajari saat ini adalah sila ke-2 yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dengan lambangnya rantai. Siswa diminta membuat rantai dari kertas karton yang telah disediakan," ujarnya.

Lebih lanjut Arsinah mengungkapkan pembuatan kerajinan ini sangatlah sederhana hanya dengan menggunakan kertas karton berwarna, gunting, lem kertas atau stapler. Kegiatan ini dikerjakan oleh masing-masing siswa terlebih dulu memotong kertas karton berukuran panjang, lalu membentuk pola cincin. Selanjutnya direkatkan dengan cincin lagi dengan lem kertas ataupun stapler hingga menjadi rangkaian berbentuk rantai.

Selain memudahkan pemahaman siswa sambungnya, kerajinan ini juga memotivasi siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. "Dengan adanya kerajinan membuat rantai dapat menumbuhkan kreativitas dan ketelitian siswa," imbuhnya.

Salah satu siswa kelas I C, Putri Yasmin Ramadhan merasa antusias dengan kegiatan membuat rantai ini. Ia tampak senang dengan hasil karyanya. "Rantai yang kami buat nantinya bisa digunakan untuk hiasan di kelas," ujarnya antusias.

 

 

(Ref/Ft: Mudzalifah)

TANAMKAN BUDAYA LITERASI, SISWA MIN 11 HSS GUNAKAN FASILITAS POJOK BACA


Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) rutinkan kegiatan Pojok Baca dalam meningkatkan literasi madrasah, Sabtu (04/03/23) di ruang kelas masing-masing.

Pojok baca bisa juga dikatakan dengan sebutan Pojok Literasi. Kemampuan siswa dalam berliterasi akan mempengaruhi keberhasilan dalam mencapai kesuksesaan.

Kepala madrasah MIN 11 HSS Dra. Hj. Ma`shumah menuturkan kegiatan tersebut merupakan agenda pembiasaan membaca agar menambah ilmu pengetahuan, wawasan, dan kosa kata sebelum pembelajaran dilaksanakan. "Dengan begitu, Pojok Baca akan terfungsikan sesuai manfaatnya bagi siswa dan guru," ungkapnya.

Mashumah menambahkan guru harus berupaya memaksimalkan agar Pojok Baca menjadi magnet sehingga dapat merangsang siswa gemar membaca.

"Keterampilan membaca sangat penting untuk dikembangkan menjadi budaya baru. Karna itu Pojok Baca harus ada di setiap kelas, agar para siswa lebih mudah membaca buku selain harus ke perpustakaan," imbuh Kamad.

Guru kelas V Atikah, S.Pd menyebutkan Pojok baca tidak hanya menyediakan buku non fiksi, melainkan buku fiksi yang tersedia sebagai bahan bacaan siswa agar siswa merasa tidak bosan. "Dengan adanya kegiatan pembiasaan literasi, minat baca siswa dapat kembali ditumbuh kembangkan sehingga dapat meningkatkan motivasi anak dalam kegiatan membaca, " pungkas Atikah.

 

(Ref/Ft: Mudzalifah)

 

TINGKATKAN KETELITIAN, SISWA MIN 11 HSS BELAJAR SERU LEWAT PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Guru kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Islamiah S.Pd melakukan pembelajaran seru dengan mengajak siswa menganalisis gambar-gambar pada materi Surat Undangan, Kamis (02/03/23) di kelas VB.

Menurut Islamiah mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagian besar berisi konsep-konsep yang menuntut siswa harus memahami satu persatu konsep tersebut agar tidak keliru mengenai makna suatu kebahasaan yang ada di kehidupan sehari-hari.

"Untuk itu diperlukan metode yang dapat membantu siswa dalam penguatan materi sehingga siswa tidak hanya menguasai materi tersebut tetapi juga dapat menyajikan hasil analisisnya. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah Example Non Example," ungkapnya.

Metode ini sambungnya, merupakan metode yang menekankan pada analisis siswa untuk membantu siswa dalam memahami definisi suatu konsep. Mula-mula siswa disajikan beberapa gambar yang berisi 3 jenis surat undangan. Secara berkelompok mereka menganalisis perbedaan 3 jenis surat undangan tersebut dalam bentuk deskripisi singkat. Kemudian mereka diminta mempresentasikan hasil analisisnya di depan kelas.

Lebih lanjut Islamiah menambahkan pembelajaran dengan metode ini secara tidak langsung memberikan beberapa manfaat dalam kehidupan siswa sebagai pribadi terpelajar. "Di antaranya dapat membangun kerjasama siswa, mengasah siswa untuk berpikir kritis dan meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara di depan orang banyak," sebutnya.

Semua siswa tampak menikmati jalannya pembelajaran. Salah satu siswa kelas VB Amelia Phaedra El Fattah mengaku selama pembelajaran berlangsung ia dan anggota kelompoknya sangat fokus ketika mulai menganalisis. "Kami berhati-hati agar tidak melakukan kesalahan. Karnanya kami selalu berdiskusi.

 

(Ref/Ft: Midah)

Senin, 06 Maret 2023

SISWA MIN 11 HSS TERAPKAN GOTONG ROYONG SEBAGAI BENTUK PENGAMALAN SILA PANCASILA

 


Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Guru kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Jastan, S.Pd.I mengajak siswa bergotong royong dalam membersihkan ruang kelas sebelum pelaksaan pembelajaran dimulai, Jum`at (03/03/23) di kelas VI A.

Menurut Jastan, seperti diketahui dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Pancasila dengan lima sila di dalamnya diciptakan sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Salah satu contoh pengamalan sila ketiga Pancasila adalah mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi, seperti halnya gotong royong.

"Gotong royong memiliki nilai-nilai luhur dari sila ketiga Pancasila yang akan membawa arah persatuan. Karena Gotong royong inilah yang merupakan tali pemerkuat bangsa Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut Jastan menyebutkan dengan adanya kegiatan ini dapat memupuk rasa disiplin, kerjasama, dan cinta kebersihan dalam diri siswa. "Kebiasaan baik ini akan terus terbawa hingga tua nanti. Selain menjadi pribadi yang cinta agama, juga menjadi pribadi yang peduli dan cinta lingkungan," pungkasnya.

Gotong royong ini tidak hanya mempererat hubungan persaudaraan akan tetapi juga meningkatkan keterampilan sosial. Salah satu siswa VI A, Anis mengaku merasa beban yang berat menjadi ringan. "Pekerjaan jadi cepat terselesaikan karna dilakukan bersama teman," ungkapnya.

 

(Ref/Ft: Mudzalifah)

SISWA MIN 11 HSS UBAH SAMPAH MENJADI BARANG BERNILAI


Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Guru kelas II Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Warida, S.Pd melakukan pembelajaran SBdP dengan mengajak siswa membuat kerajinan tangan dengan mendaur ulang sampah, Kamis (02/03/23) di ruang kelas II B.

SBdP kata Warida adalah mata pelajaran yang mencakup materi kesenian, kebudayaan, dan keterampilan. Menurut Warida, salah satu keterampilan yang diajarkan saat ini adalah kerajinan tangan. "Dalam membuat kerajinan tangan guru dapat mengajak siswa untuk mendaur ulang sampah menjadi barang yang bisa digunakan," ungkapnya.

Lebih lanjut Warida menyebutkan contoh kerajinan tangan yang dapat siswa buat misalnya bunga, tempat sendok, tempat pensil, rak buku, dan lain sebagainya.

"Tidak hanya merangsang kreativitas siswa, kegiatan mendaur ulang sampah juga membuat siswa memperoleh ilmu pengetahuan dalam berkarya, mengolah limbah kertas/kardus, plastik, maupun botol menjadi karya yang mempunyai nilai seni tinggi dan bermanfaat," pungkasnya.

Salah satu siswa kelas II B, Siti Fatihah tampak semangat dan antusias dalam mengolah kerajinan. "Saya membuat rak pensil hias dari botol plastik dengan dibalut kain flanel," ujarnya.

Kegiatan mendaur ulang sampah ini bukan hanya menciptakan suatu benda yang bernilai, tetapi dapat menjadi peluang kegiatan usaha berkelanjutan.

 

(Ref/Ft: Mudzalifah)

KAMAD IMBAU SISWA TINGKATKAN MOTIVASI DIRI DALAM BELAJAR

 


Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Dra. Hj. Ma`shumah mengimbau siswa agar meningkatkan motivasi diri dalam belajar.

Sebagai seorang pelajar sambungnya, siswa memiliki kewajiban utama yaitu belajar. Meskipun sudah tahu akan kewajibannya, tidak jarang siswa masih bermalas-malasan dalam belajar karna kurangnya motivasi.

"Kurangnya motivasi akan berdampak pada hasil belajar yang tidak memuaskan. Untuk itu seorang siswa perlu memunculkan dan meningkatkan motivasi belajar yang dimulai dari dirinya sendiri," ujarnya menanggapi amanat Mudzalifah, S.Pd mengenai mencintai semua mata pelajaran yang disampaikan pada upacara bendera, Senin (27/02/23).

Menurut Ma`shumah meningkatkan motivasi belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah memiliki tujuan yang ingin dicapai yang tidak berbatas pada satu cita-cita. Misalnya siswa memiliki cita-cita menjadi seorang dokter, maka buatlah tujuan mulia lainnya.

"Seperti ingin berkuliah di kampus unggul, ingin memberangkatkan haji orangtua, ingin bermanfaat untuk semua makhluk Allah, dan lain sebagainya. Ketika rasa malas belajar muncul, ingatlah lagi keinginan-keinginan tersebut maka semangat ingin belajar akan tumbuh kembali," pungkasnya.

Sebelumnya Mudzalifah menyampaikan dalam amanatnya jika mencintai semua mata pelajaran maka akan menumbuhkan semangat belajar. Dengan adanya semangat belajar ini dapat meningkatkan motivasi belajar di dalam diri siswa. "Motivasi belajar itulah kunci utama kesuksesan kalian di masa mendatang," ungkapnya.

Lebih lanjut Mudzalifah menambahkan jika ada materi yang tidak dipahami jangan takut untuk bertanya. "Jika tidak ada guru di tempat, bertanyalah pada teman yang faham. Jangan sampai rasa takut untuk bertanya menjadi kendala kalian dalam suatu pelajaran," pesannya.

Upacara Bendera setiap hari Senin dilaksanakan secara gabungan dengan diikuti seluruh siswa-siswi serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang ada di lingkungan Yayasan Pendidikan Islam Parigi (YAPIP)

 

(Ref: Islamiah / Ft: Arif)

Rabu, 01 Maret 2023

SISWA MIN 11 HSS BELAJAR SERU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

 

 

Habirau Tengah (MIN 11 HSS) - Guru kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Nornah, S.Pd melakukan pembelajaran efektif dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing, Sabtu (25/02/23) di ruang kelas IV A.

Menurut Nornah mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang sangat penting dalam lembaga pendidikan. Pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi siswa.

"Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi ini dapat dilakukan dengan menerapkan metode ataupun model pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar," ungkapnya.

Lebih lanjut Nornah menuturkan pembelajaran efektif bisa dilakukan ketika menggunakan model pembelajaran yang tepat bagi siswa. Adapun salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi wawancara adalah model bermain peran (Role Playing).

Pada kegiatan pembelajaran ini, guru terlebih dulu membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok. Ada yang berperan sebagai pewawancara, narasumber, dan notulen. Lalu, guru bertindak sebagai pembimbing untuk mengarahkan mereka dalam memerankan tokoh yang telah ditentukan.

“Model pembelajaran ini mudah dipahami oleh siswa dan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri dan aktif. Selain itu juga dapat memupuk rasa percaya diri serta mengajak siswa tidak canggung bersosialisasi dengan orang lain," jelas Nornah.

Muhammad Nadzir, salah satu siswa kelas IV A mengaku sangat menikmati pembelajarkan kali ini karna model pembelajaran yang digunakan sangat menyenangkan. "Saya jadi tahu cara menunjukkan sikap ramah dan murah senyum kepada teman saat ingin menanyakan sesuatu," ujarnya antusias.

 

(Ref/Ft: Mudzalidah)

KAMAD: GURU HARUS JADI TELADAN SISWA DALAM BERIBADAH


Habirau Tengah (MIN 11 HSS) – Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS) Dra. Hj. Ma’shumah menuturkan guru sebagai pendidik harus menjadi teladan siswa dalam beribadah.

Menurut Ma`shumah, pada hakikatnya sifat anak-anak yang suka meniru perilaku orang lain merupakan fitrah manusia. Ketika berada di sekolah siswa sedikit banyak pasti meniru gurunya, baik itu perkataan maupun tingkah laku guru tersebut.

"Untuk itu, setiap pendidik harus berusaha menjadi teladan baik bagi anak didiknya terkhusus dalam hal ibadah," ujarnya menanggapi ceramah Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) kabupaten HSS Drs. H. Muhammad Yamani, M.Pd.I mengenai Meningkatkan Ibadah Shalat pada acara Peringatan Isra dan Mi’raj 1444 H oleh PGRI Kemenag Wilayah Daha, Rabu (22/02/23).

Ma`shumah menyebutkan selain rajin mengajar, guru juga harus rajin beribadah. Shalat sebagai salah satu ibadah utama harian menjadi titik penting siswa dalam meniru gurunya. Karna guru yang mengajarkan siswa tentang shalat dan mengingatkan siswa untuk shalat.

"Seorang guru tidak dapat mendidik siswanya agar rajin beribadah jika ia sendiri malas beribadah. Untuk itu hendaknya seorang guru mendirikan shalat dengan baik, misalnya dengan shalat di awal waktu dan mengusahakan agar shalatnya berjamaah. Karna guru yang baik adalah guru yang beragama, mengetahui cara mendidik, dan menjadi contoh serta teladan bagi anak muridnya," ujarnya.

Sebelumnya Yamani menyampaikan dalam ceramahnya, Isra Mi’raj merupakan salah satu mukjizat dari sekian banyak mukjizat Nabi Muhammad SAW. Setiap tahun umat muslim memperingatinya karena perintah shalat lima waktu diturunkan pada saat Isra Mi’raj. "Dengan adanya peringatan Isra Mi’raj ini, marilah kita senatiasa meningkatkan ibadah shalat kita baik secara kualitas maupun kuantitas," ajaknya.

Lebih lanjut Yamani menjelaskan meningkatkan ibadah shalat secara kualitas dapat dilakukan dengan ketepatan waktu pelaksanaannya, misalnya dengan tidak menunda-nunda pengerjaannya. Sedangkan secara kuantitas dapat ditingkatkan dengan memperbanyak shalat-shalat sunnah, seperti shalat dhuha, tahajjud dan sebagainya.

"Dengan adanya peringatan Isra’ Mi’raj ini,  semoga Allah SWT senantiasa menguatkan iman kita dan memberi kita kekuatan untuk selalu meningkatkan ibadah shalat baik secara kualitas maupun kuantitas," harap Yamani.

Kegiatan ini digelar di mesjid Sabilal Muttaqin desa Muning Baru dengan dihadiri Ka.Kankemenag kab. HSS, Kasi Pendmad Kemenag kab. HSS, Ketua PGRI kab. HSS, Ketua Pembina PGRI cabang Kemenag kec. Daha, Kepala KUA kec. Daha, Pengawas Madrasah Kankemenag kab. HSS, Pengawas PAI wilayah Daha dan seluruh PTK RA dan madrasah yang ada di lingkup wilayah Daha.

 

(Ref: Islamiah / Ft: Riswan)