USTADZAH: TIDAK ADA AIR UNTUK BERWUDHU, MAKA BERTAYAMUMLAH
Habirau Tengah (MIN 11 HSS) – “Tidak ada air untuk berwudhu, maka bertayamumlah,” ujar Ustadzah Izzati Iyali dalam Kajian Ilmu Fiqih MIN 11 Hulu Sungai Selatan menjelaskan tentang tayamum, Selasa (26/03/24) di ruang belajar.
Menurut Izati Hari kedelapan kegiatan Pesantren Ramadhan siswa diajari terkait bersuci dengan tayamum. "Tayamum adalah cara bersuci dari hadas besar dan hadas kecil menggunakan debu atau tanah sebagai pengganti air pada kondisi tertentu. Secara istilah, tayamum artinya mengusap wajah dan kedua tangan dengan tanah atau debu sebagai pengganti wudu dengan tata cara tertentu," tuturnya.
Izzati memaparkan diperbolehkan bertayamum untuk mengganti wudhu ketika sedang tidak ada air sama sekali, sedang sakit, dan juga pada saat bepergian atau tidak tersedia air di tempat tersebut. "Adapun cara tayamum, pertama menghadap ke kiblat dan ucapkan basmalah. Kedua, letakkan kedua telapak tangan pada debu dengan posisi jari-jari tangan dirapatkan. Ketiga, usapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah, disertai membaca niat dalam hati. Keempat, letakkan lagi telapak tangan pada debu, sebaiknya di tempat yang berbeda dari letak yang pertama tadi. Kali ini jari-jari direnggangkan, jika ada cincin pada jari dilepas dulu sementara. Lalu, usap telapak tangan kiri pada punggung tangan kanan ke arah bagian dalam lengan hingga siku. Lanjutkan dari telapak tangan kanan untuk mengusap punggung tangan kiri hingga siku. Kemudian, usapkan kedua telapak tangan dan raih area di antara jari-jari, sambil mengusap kedua ibu jari. Terakhir, baca doa setelah tayamum," jelasnya.
Dengan demikian tambah Izzati, tidak ada alasan untuk tidak mengerjakan sholat. “Jika tidak ada air, maka tayamum dapat dilakukan sebagai pengganti wudhu,” tambahnya.
(Rep/Ft: Mudzalifah)
Tidak ada komentar